Kali ini, kita akan menceritakan mengenai Crop Circle yang cukup terkenal, yaitu Crop Circle yang muncul di Wiltshire, Inggris. Inggris memang salah satu negara yang paling ... sering melaporkan kemunculan Crop Circle. Anda dapat melihat foto berikut ini :
Ahli astrofisika Michael Reed telah memecahkan pola Crop Circle tersebut. Gambar pola Crop Circle dibagi 10 seperti susunan jari-jari lingkaran dan diberi warna yang berbeda. Setiap bagian warna di beri angka berurutan mulai dari 1 dst searah jarum jam. Bila setiap bagian warna kita ambil angka yang terakhir maka kita akan mendapatkan 10 buah angka.Berikut adalah analisa dari 'Si Beliau', ceck this out :
Pada gambar pola terdapat tulisan “Start”. Kita mulai dari tulisan “Start” tersebut dan mengambil angka terakhir dari setiap bagian warna yang telah terbentuk, berikut penjelasannya :
- Bagian Merah : kita mengambil angka 3
- Bagian Hijau terdapat tanda titik ( . ) sesuai pola tanaman yang terlihat pada foto Crop Circle, dan kita mengambil angka 1 untuk mewakili bagian ini.
- Bagian Ungu Tua : kita mengambil angka 4
- Bagian Coklat : kita mengambil angka 1
- Bagian Biru : kita mengambil angka 5
- Bagian Kuning : kita mengambil angka 9
- Bagian Ungu Muda: kita mengambil angka 2
- Bagian Merah : kita mengambil angka 6
- Bagian Hijau : kita mengambil angka 5
- Bagian Biru tua : kita mengambil angka 4
Kita deretkan angka yang telah kita ambil dari setiap bagian warna, termasuk tanda titik pada bagian warna hijau, maka terbentuklah deretan angka 3.141592654
Ini adalah nilai Phi atau 22/7 yang kita pelajari saat sekolah, nilai phi yang dianggap bernilai 223/71 oleh Ilmuwan zaman dulu. Nilai phi dianggap “nilai keramat” yang menunjukkan panjang keliling lingkaran berdiameter 1 satuan. Nilai perbandingan antara keliling dan diameter lingkaran selalu konstan yang menunjuk ke nilai phi. Nilai phi juga disempurnakan oleh Archimedes sehingga nilainya lebih mendekati dari yang dikira oleh Ilmuwan sebelum dia, Archimedes adalah salah satu matematikawan terbesar dalam sejarah. Konon, nilai Phi masih menyisakan misteri mengenai ketelitian jumlah digit setelah titik desimal.
Crop Circle Indonesia
Mengenai Crop Circle di Indonesia, setelah di Sleman, Crop Circle kembali ditemukan di Bantul, Yogyakarta yang formasinya membentuk seperti mandala. Disinyalir Crop Circle di Bantul telah dibuat lebih dulu dari yang di Sleman, tapi belakangan ditemukan. Menjadi perdebatan mengenai bagaimana atau siapa yang membuat Crop Circle tersebut.
Peneliti LAPAN dan UFO-IC telah memberikan pernyataan bahwa Crop Circle Sleman adalah buatan manusia, tapi Beta UFO memiliki pendapat berbeda, seorang ahli fisika UNDIP juga berpendapat bahwa ini bukan buatan manusia.
Faktor yang mendukung bahwa Crop Circle Sleman adalah buatan manusia dengan ditemukannya padi yang tercabut, jejak yang dibuat manusia seperti lubang buatan. Tapi hal ini dilemahkan dengan adanya kemungkinan Crop Circle Sleman telah dimasuki warga sebelum para peneliti datang. Selain itu, terdengar suara bising seperti suara pesawat pada malam kemunculan Crop Circle dan tidak ada kegiatan yang mencurigakan disekitar sawah. Rumor yang beredar, metode pembuatan Crop Circle oleh manusia dengan alat sederhana digunakan pemerintah Amerika untuk coba menjelaskan kepada publik sebuah fenomena yang sebenarnya belum dapat dijelaskan.
Diseluruh dunia, memang sangat banyak Crop Circle buatan manusia dengan hanya menggunakan peralatan yang sederhana. Yang pasti, apabila Crop Circle buatan manusia, maka tidak akan meninggalkan ciri-ciri partikel besi berdiameter 10-50 mikrometer yang tersebar secara merata, seperti yang pernah ditemukan pada sejumlah Crop Circle. Para ahli dengan peralatan canggih sekalipun belum dapat menirunya, apalagi harus dibuat dalam waktu yang singkat.
Crop Circle, sebuah misteri yang melibatkan keindahan, seni dan sains..
Sumber : shvoong/jacko.jw
Sabtu, 05 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
indoneesia jg bisa haha///
BalasHapushebring gan!!!
:20
@Mas Anonim : Berarti orang Indonesia juga kreatif Gan!!!
BalasHapus:37